Foto : Jurnalis Yudi
Pembelajaran jarak jauh mulai dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksi penipuan, mereka menyaru sebagai guru disalah satu sekolah kemudian menelpon salah satu siswa dan meminta datang ke lapangan stadion karena ada materi olahraga. Yang disasar kebetulan siswa kelas 7 SMP yang notabene belum begitu hafal dengan para gurunya sehingga langsung datang ke lokasi yang ditunjuk. Sampai di TKP ternyata tasnya diambil dan dibawa kabur pelaku yang menyaru guru tersebut sehingga HP dan sejumlah uang yang ada dalam tas ikut raib.
Endang Retno Wulandari, Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo membenarkan sudah menerima laporan penipuan tersebut sehingga minta semua siswa dan wali murid berhati-hati. Ditegaskan sampai saat ini belum ada pembelajaran tatap muka untuk tingkat SD maupun SMP sehingga jika ada yang menyaru guru dari sekolah tertentu lalu memanggil siswa untuk datang ke suatu tempat, diharapkan jika ada informasi, diklasifikasi dulu kebenarannya ke sekolah yang bersangkutan. Apalagi pihaknya tidak hanya menerima satu kasus tapi sudah 2 kejadian, namun kejadian yang kedua, pelaku gagal melakukan aksinya karena orang tua murid konfirmasi ke sekolah.
Disinggung uji coba pembelajaran tatap muka untuk tingkat SD dan SMP, lanjut Kadindik saat ini masih terus dikaji oleh tim satgas Covid-19 tingkat kabupaten, pasalnya Ponorogo kembali ke zona oranye sehingga wacana yang semula sempat mencuat kini masih dalam tahap kajian kembali. (rl)
