Gas Melon Langka, Warga Mampu Diminta Gunakan Gas Non-Subsidi
Semakin sulitnya mencari gas melon di pasaran belakangan ini, disinyalir karena masih banyak warga mampu yang berburu barang bersubsidi tersebut. Pernyataan itu disampaikan salah satu pemilik pangkalan LPG di kawasan Kota Ponorogo, Iwan, menanggapi banyaknya keluhan konsumen sulit mendapat gas 3 kg itu.
Banyak warga mampu yang sebelumnya mau membeli LPG tabung biru atau pink, namun karena masa pandemi akhirnya beralih ke subsidi. Akibatnya, permintaan meningkat drastis hingga seratus prosen. Dakui, saat ini untuk stock melimpah untuk gas non-subsidi ukuran 12 kg dan 5,5 kg. Hal ini berbanding terbalik dengan penjualan gas melon. Padahal pasokan dari agen tidak ada pengurangan.
Dia menjelaskan, jika kelangkaan gas 3 kg akan terus terjadi selama pemerintah terus melakukan subsidi. Sementara pengawasan terhadap konsumen yang berhak untuk menerima gas subsidi tersebut ditengarai masih lemah. Selaku pelaku usaha, pihaknya hanya bisa menganjurkan agar konsumen yang merasa mampu, untuk sementara bersedia memakai gas LPG 12 kg atau 5,5 kg dulu.